Torang Baku Sayang: Kapitalaung Lenganeng & Istri Bikin Haru Panggung Festival Budaya Sangihe
Grup Hadrah Karang Taruna Kampung Lenganeng.
SANGIHE — Festival Budaya Sangihe 2025 yang dibuka oleh Bupati Kepulauan Sangihe, Michael Thungari, pada Jumat (7/11/2025), menampilkan beragam pertunjukan seni dan budaya yang menggambarkan kekayaan tradisi daerah.
Salah satu momen paling berkesan tersaji pada malam perlombaan Minggu (9/11/2025), ketika Karang Taruna Kampung Lenganeng tampil luar biasa dalam lomba Hadrah Manggut. Dari sembilan peserta yang berlaga, kelompok ini sukses memukau penonton dengan harmoni musik dan gerak yang selaras.
Namun yang paling menarik bukan hanya penampilan mereka yang rapi dan enerjik, melainkan komposisi anggotanya yang memperlihatkan indahnya keberagaman masyarakat Sangihe.
Grup Hadrah Manggut dari Lenganeng ini terdiri dari tiga penganut keyakinan berbeda. Penghayat Kepercayaan, Islam, dan Kristen yang bersatu dalam satu irama tanpa batas perbedaan.
Lebih istimewa lagi, Kapitalaung Kampung Lenganeng, Hesky Sasundu, bersama istrinya yang beragama Kristen turut tampil sebagai anggota kelompok. Dalam penampilan tersebut, Kapitalaung memegang peran sebagai penabuh rabana, sementara sang istri tampil anggun sebagai penari atau manggut.
Keduanya tampil penuh semangat bersama anggota lain, memadukan musik rebana dengan tarian tradisional yang berpadu harmonis. Pemandangan ini sontak mengundang decak kagum penonton, karena di tengah lomba yang identik dengan kesenian bernuansa Islami, justru hadir wujud nyata toleransi yang tulus.
Sorak dan tepuk tangan panjang penonton mengiringi akhir penampilan mereka. Nuansa persaudaraan begitu terasa, tak ada sekat, tak ada jarak, hanya irama dan kebersamaan yang menyatu dalam satu nada.
Dalam hasil penilaian dewan juri, kelompok Karang Taruna Lenganeng akhirnya dinobatkan sebagai Juara Dua pada kategori Hadrah Manggut Festival Budaya Sangihe 2025. Meski bukan juara utama, kehadiran mereka menjadi sorotan karena menyampaikan pesan kuat tentang persatuan di tengah perbedaan.
Kapitalaung Kampung Lenganeng, Hesky Sasundu, menyampaikan rasa syukur dan kebanggaannya atas prestasi tersebut.
"Puji Tuhan, perdana tampil di tingkat kabupaten bisa meraih juara dua. Selaku Kapitalaung yang memiliki tugas dan fungsi membina kerukunan antar umat beragama, kami ikut dalam lomba FSDB 2025 yang dilaksanakan Pemkab Sangihe. Tiga keyakinan, Kristen, Islam, dan Penghayat Kepercayaan tergabung dalam kelompok Hadrah Manggut, menyatu dalam kebersamaan lomba ini. Saya bersama Ketua PKK juga turut serta dalam kelompok ini. Tidak semudah yang dibayangkan untuk bisa menabuh alat musik rebana, tapi kami lakukan dengan semangat kebersamaan. Moto kami, di sana mereka ‘baku serang’, di sini torang baku sayang," ujar Sasundu.
Penampilan Karang Taruna Lenganeng membuktikan bahwa seni dapat menjadi jembatan toleransi dan kebersamaan. Dari panggung sederhana di festival budaya, mereka menampilkan potret indah masyarakat Sangihe yang hidup rukun, saling menghargai, dan bersatu dalam harmoni budaya.(*)
Editor :Iskandar