Jejak Kasih Georgina Mende-Mandik Tak Pernah Padam: Sangihe Menunduk dalam Duka

Bupati Kepulauan Sangihe, Michael Thungari, SE, MM, menyampaikan sambutan duka dan penghormatan terakhir pada ibadah pemakaman almarhumah Georgina Mende-Mandik.
SIGAPNEWS.CO.ID | MANADO — Suasana duka bercampur haru menyelimuti kediaman keluarga Mende-Mandik di Jl. B.W. Lapian 6, Tikala Kumaraka, Manado, Minggu (12/10/2025). Ratusan pelayat hadir dalam ibadah pemakaman almarhumah Georgina Mende-Mandik, istri mendiang Kolonel Infanteri Yan Mende, Bupati Kepulauan Sangihe ke-17 periode 1981–1986.
Dalam upacara penuh doa dan kenangan itu, Bupati Kepulauan Sangihe, Michael Thungari, SE, MM, menyampaikan sambutan yang menyentuh hati. Dengan nada tenang namun sarat emosi, ia mengenang sosok Georgina sebagai figur perempuan yang bukan hanya pendamping suami, tetapi juga ibu bagi masyarakat Sangihe.
"Kelembutan dan ketulusannya ikut membentuk karakter kepemimpinan yang melayani," ucap Bupati Thungari disambut suasana hening di antara para pelayat.
Bagi masyarakat Sangihe, nama Georgina Mende-Mandik bukan sekadar catatan sejarah, melainkan bagian dari perjalanan batin daerah ini. Bersama sang suami, ia turut memberi warna dalam kepemimpinan dan pelestarian budaya. Di masa Bupati Yan Mende memimpin, Festival Masamper untuk pertama kalinya diperkenalkan secara resmi pada tahun 1984 seni yang kemudian menjadi simbol persaudaraan dan identitas masyarakat Sangihe.
Lebih dari itu, kisah hidup Georgina juga terukir dalam tindakan kecil yang sarat makna. Seorang anak sekolah yang dulu bekerja membersihkan halaman kantor daerah pada awal tahun 1980-an, misalnya, masih mengingat bantuan beras 10 liter dan uang Rp5.000 yang rutin ia terima dari keluarga Mende-Mandik. Bagi mereka, itulah kasih yang nyata dan sederhana, tapi tak terlupakan.
Kini, ketika sosok Georgina berpulang, Sangihe bukan hanya berduka, tapi juga bersyukur. Karena di balik perjalanan waktu, daerah ini pernah memiliki seorang perempuan yang menanamkan kasih, keteladanan, dan nilai kemanusiaan yang akan terus hidup dalam hati generasi berikutnya.(*)
Editor :Iskandar