Dugaan Bisnis Gelap Ci Una Bernilai Miliaran di Sangihe, Kosmetik dan Gudang Rokok Terkuak
Kosmetik dan proses rokok saat pengakutan
SIGAPNEWS.CO.ID | SANGIHE – Dugaan aktivitas perdagangan lintas batas Filipina–Sangihe kembali menjadi sorotan publik. Informasi lapangan yang dihimpun melalui konfirmasi sejumlah sumber, mengungkap adanya pergerakan barang berupa kosmetik asal Filipina dan rokok dalam jumlah besar di wilayah Tahuna.
Kosmetik merek Brillian asal Filipina disebut dipasarkan dengan harga sekitar Rp20.000 per picis. Transaksi dalam jumlah besar pun terjadi. Salah seorang pembeli lokal mengakui pernah memesan hingga 3000 picis dengan nilai mencapai Rp60 juta. Barang pesanan itu tidak melalui jalur resmi, melainkan dikirim langsung ke rumah pembeli oleh pihak pengantar yang tidak disebutkan identitasnya.
Informasi tambahan menyebut, kedatangan kosmetik -+ 20.000 picis pada Senin (6/10/2025) tersebut sebelumnya disimpan di salah satu villa milik Ci Una di Pulau Tinakareng, kemudian dipindahkan lewat speedboat menuju Pelabuhan Petta, lalu diteruskan menggunakan mobil menuju gudang di Malebur, Tahuna.
Gudang yang disebut-sebut berada dekat dengan kediaman seorang pengusaha perempuan asal Tinakareng, yang akrab dikenal dengan panggilan Ci Una ini juga. Namun berdasarkan informasi terbaru, dirinya sedang berada di Surabaya untuk suatu urusan yang belum diketahui secara pasti.
Beberapa sumber lapangan menyampaikan bahwa Ci Una memiliki empat gudang di sekitar kediamannya di Malebur. Tiga di antaranya penuh berisi rokok merek "Gudang Baru" yang disebut-sebut akan dikirim ke Filipina, sementara satu gudang masih kosong.
Tak hanya kosmetik, rokok-rokok tersebut ditaksir bernilai miliaran rupiah setiap kali transaksi. Jaringan distribusinya memanfaatkan jalur laut sedangkan kosmetik dari Filipina kemudian didistribusikan ke pembeli lokal sampai wilayah Manado maupun keluar daerah.
Meski Ci Una tengah berada di luar daerah, aktivitas penyimpanan dan distribusi barang disebut tetap berjalan. Pola pergerakan ini dinilai cukup terstruktur, melibatkan pembeli lokal, pekerja logistik, hingga jalur keuangan yang tidak resmi.
Analisa sementara mengindikasikan bahwa praktik ini bukan sekadar perdagangan skala kecil, melainkan operasi lintas batas terorganisir dengan kapasitas besar. Perdagangan dua arah, yakni kosmetik asal Filipina masuk ke Sangihe dan rokok dari Sangihe menuju Filipina, diduga menjadi pola yang berulang.
Hingga berita ini diturunkan, pihak berwenang belum memberikan keterangan resmi terkait dugaan perdagangan lintas batas ilegal tersebut. Upaya konfirmasi masih terus dilakukan.
Masyarakat pun berharap agar aparat segera bertindak, mengingat potensi kerugian negara dan dampak sosial-ekonomi yang bisa ditimbulkan dari aktivitas semacam ini.(*)
Editor :Iskandar