Senyum Anak dan Kasih Istri, Energi di Balik Pengabdian Wakil Bupati Sangihe

Momen potret keluarga Wakil Bupati Kabupaten Kepulauan Sangihe, Tendris Bulahari
SIGAPNEWS.CO.ID | SANGIHE — Di sela padatnya tanggung jawab dan rutinitas pemerintahan, Wakil Bupati Kepulauan Sangihe, Tendris Bulahari, menunjukkan bahwa di balik setiap langkah pengabdian, ada cinta dan keluarga yang menjadi sumber kekuatan.
Momen itu terekam hangat saat sang istri dan anak-anak tercinta berkunjung ke ruang kerjanya di Kantor Wakil Bupati. Di ruangan yang biasanya dipenuhi diskusi dan tumpukan berkas kerja, suasana berubah menjadi lebih lembut, penuh tawa dan senyum bahagia.
Sang istri yang juga sekertaris TP-PKK tampak berdiri di sampingnya dengan ekspresi hangat, sementara tiga buah hati mereka memancarkan keceriaan khas anak-anak yang bangga pada ayahnya. Di depan meja kerja bertuliskan "Wakil Bupati Kepulauan Sangihe", kebersamaan itu menjadi simbol sederhana namun bermakna tentang cinta yang hadir di balik tugas pemerintahan.
Dalam unggahan media sosial, sang Wakil Bupati menulis dengan nada penuh kasih, "Terima kasih keluarga kecilku sudah berkunjung." Kalimat singkat yang mencerminkan betapa berharganya momen kebersamaan itu di tengah jadwal yang padat dan tanggung jawab besar terhadap rakyat Sangihe.
Sore itu, ruang kerja yang biasanya kaku berubah menjadi saksi kehangatan keluarga. Tawa kecil anak-anak berpadu dengan suasana damai, menghadirkan nuansa yang tak hanya manusiawi, tetapi juga menyentuh hati siapa pun yang melihatnya.
Bagi Wakil Bupati Bulahari, dukungan keluarga adalah sumber tenaga untuk tetap kuat menjalani amanah. Di balik setiap keputusan dan langkah strategis, ada doa lembut dari istri dan tawa bahagia dari anak-anak yang menjadi penyemangat utama.
Kehangatan itu menjadi pengingat bahwa pengabdian yang tulus kepada masyarakat harus diimbangi dengan cinta dan perhatian kepada keluarga. Karena sejatinya, dari rumahlah kekuatan seorang pemimpin berawal.
Dan di ruang kerja sederhana itu, cinta keluarga tumbuh di antara tumpukan berkas dan simbol negara menjadi cerita kecil yang meneguhkan bahwa kasih sayang adalah pondasi utama dalam setiap bentuk pelayanan.(*)
Editor :Iskandar