Dinkes Sangihe Siapkan Cara Maksimalkan Kapal Ambulans Laut BAZNAS Layani Pulau Terluar
Dr. Handry Pasandaran
SIGAPNEWS.CO.ID | SANGIHE — Harapan baru bagi masyarakat di wilayah perbatasan dan kepulauan Kabupaten Kepulauan Sangihe akhirnya tiba. Setelah resmi diserahkan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dan Ketua BAZNAS RI Prof. Dr. KH Noor Achmad di Dermaga Marina Bay, Kawasan Megamas Manado, Kamis (23/10/2025), kepada Bupati Kabupaten Kepulauan Sangihe Michael Thungari, kapal ambulans laut bantuan BAZNAS RI kini telah berlabuh di Sangihe, Jumat (24/10/2025).
Tak hanya kapal, BAZNAS juga memberikan dukungan dana operasional sebesar Rp1 miliar, yang akan menopang keberlanjutan pelayanan kesehatan bergerak di wilayah kepulauan.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Sangihe, dr. Handry Pasandaran, dalam wawancara Selasa (28/10/2025), menjelaskan bahwa fasilitas ini merupakan momentum penting dalam pemerataan layanan kesehatan, sekaligus bagian dari strategi pemerintah daerah menjangkau wilayah yang selama ini sulit diakses.
"Kapal ini hadir untuk menjangkau pelayanan di wilayah perbatasan dan kepulauan, karena kita tahu bersama daerah kita terdiri dari banyak pulau, terutama di tiga kecamatan, yakni Nusa Tabukan, Tatoareng, dan Marore," ujar Pasandaran.
Menurutnya, kapal ambulans laut akan difungsikan untuk dua kegiatan utama, pelayanan promotif preventif dan pelayanan kuratif.
Untuk kegiatan promotif dan preventif, kapal akan menjadi sarana edukasi serta pemeriksaan kesehatan bagi ibu hamil, anak-anak, balita hingga remaja dan dewasa. Sementara itu, untuk kegiatan kuratif, kapal akan berfungsi sebagai alat rujukan medis darurat bagi masyarakat di pulau-pulau yang terkendala transportasi laut reguler.
"Dengan kapal ini, masyarakat ketika membutuhkan rujukan ke rumah sakit. Kita bisa langsung turun memberi pelayanan," kata Pasandaran.
Selain mendukung pelayanan dasar, kapal ambulans laut ini juga bisa bermanfaat saat pemerintah menyelenggarakan pelayanan spesialistik di daerah terluar. Fasilitasnya memungkinkan tenaga medis mulai dari dokter spesialis, dokter umum, hingga perawat melaksanakan kunjungan ke pulau-pulau dengan aman dan efisien.
"Kapal ini sangat multifungsi. Ketika tim kesehatan melaksanakan pelayanan spesialistik di wilayah terluar, mereka bisa memanfaatkannya sebagai sarana transportasi dan layanan. Di sana kita bisa memberikan pelayanan promotif, preventif, kuratif bahkan paliatif, paripurna dan menyeluruh," tuturnya.
Pasandaran menegaskan, dukungan Rp1 miliar dana operasional dari BAZNAS menjadi faktor penting agar pelayanan berjalan lancar dan berkelanjutan, khususnya di daerah dengan tantangan geografis berat.
"Ini bukan sekadar bantuan kapal, tapi juga dukungan operasional yang sangat berarti. Dengan adanya dana tersebut, pelayanan ke wilayah terluar akan semakin lancar dan bisa terus berkesinambungan," ujarnya.
Dalam pengelolaannya, Dinas Kesehatan yang juga sebagai instansi teknis menyiapkan tim SDM profesional yang akan mengoperasikan kapal ambulans laut. Proses seleksi dilakukan secara hati-hati melalui koordinasi dengan Dinas Perhubungan dan Syahbandar, agar seluruh kru memenuhi standar kompetensi pelaut bersertifikat sesuai aturan.
"Kami sudah berkonsultasi dengan Syahbandar dan Dinas Perhubungan untuk menentukan siapa saja yang layak menjadi nahkoda, kepala kamar mesin, maupun ABK. Semua harus punya sertifikat dan pengalaman cukup agar pengoperasian aman dan sesuai SOP," jelas Pasandaran.
Ia menambahkan, keberadaan kapal ambulans laut ini merupakan investasi besar bagi daerah, sehingga perlu dijaga dan dirawat bersama agar manfaatnya dapat dirasakan dalam jangka panjang.
"Fasilitas seperti ini tidak murah biayanya. Karena itu kita harus rawat bersama. Puji Tuhan, kali ini BAZNAS tidak hanya memberikan kapal tapi juga biaya operasional. Mudah-mudahan semuanya bisa digunakan secara efisien agar pelayanan kesehatan benar-benar menjangkau masyarakat di perbatasan dan kepulauan," pungkasnya.(*)
Editor :Iskandar