Warga Sangihe Keluhkan Layanan Samsat Tahuna, Urus Barcode MyPertamina Terhambat

Tangkapan Layar. Foto: Ayu Lasut
SIGAPNEWS.CO.ID | SANGIHE – Keluhan warga Sangihe terhadap layanan Samsat Tahuna semakin ramai diperbincangkan di media sosial. Sejumlah pengguna kendaraan mengungkapkan frustrasi mereka karena data kendaraan yang mereka miliki belum terdaftar dalam sistem, sehingga proses pembuatan barcode MyPertamina menjadi terhambat.
Dalam unggahan yang beredar, warga menyebut sudah lebih dari dua minggu data mereka belum masuk ke database, meskipun mereka telah membayar pajak dan memiliki STNK resmi. Akibatnya, mereka tidak bisa mendapatkan barcode yang menjadi syarat utama pembelian BBM bersubsidi.
"Bolak-balik ke Samsat, tapi selalu dibilang belum terinput. Kalau begini terus, sampai kapan? Kami butuh BBM untuk beraktivitas," keluh Ayu Lasut di media sosial.
Keluhan lain juga menyoroti pelayanan di Samsat Tahuna yang dinilai kurang responsif. Warga mengaku harus menunggu lama tanpa kepastian, bahkan ada yang merasa seperti "pengemis" hanya untuk mendapatkan informasi tentang kendaraannya.
Kondisi ini semakin memperparah antrean di SPBU, karena banyak kendaraan tanpa barcode MyPertamina yang kesulitan mendapatkan BBM bersubsidi. Warga pun mendesak pemerintah daerah dan kepolisian untuk turun tangan mengatasi permasalahan ini sebelum muncul aksi protes lebih lanjut.
Tak hanya itu, seorang warga Rima Agustine, mengaku sudah lebih dari satu bulan menunggu kepastian dari Samsat Tahuna, tanpa hasil.
Dalam komentarnya di media sosial, ia mengungkapkan perjuangannya yang harus bolak-balik ke kantor Samsat sebelum berjualan, namun selalu dihadapkan pada ketidakhadiran petugas di jam kerja yang tertera di papan pengumuman.
"Kami ini orang kecil, bukan orang yang harus dipersulit. Kami taat bayar pajak, tapi pelayanan justru tidak maksimal. Setiap hari datang, pagi petugas belum datang, siang mereka sudah pulang. Bagaimana kami bisa mendapatkan hak kami?" keluhnya.
Unggahan keluhan warga ini juga mendapat respons dari akun resmi Polres Sangihe di media sosial. Dalam komentarnya, Polres Sangihe menuliskan, "Ok Pak, terima kasih atas informasinya."
Namun, hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan lebih lanjut dari kepolisian mengenai langkah yang akan diambil terkait masalah ini.(*)
Editor :Iskandar