FJS Tepis Dugaan Dirinya Lakukan Penganiayaan Kepada Lelaki HD

FJS Menunjukkan Lengan Kiri yang Memar Usai di Pukuli Kayu
SIGAPNEWS.CO.ID | SANGIHE - Anggota DPRD Kabupaten Kepulauan Sangihe, Fri Jhon Sampakang (FJS) mengaku bahwa dirinya yang jadi korban. Hal tersebut dikatakannya untuk menepis berita yang beredar melalui salah satu media online terkait dengan dugaan Penganiayaan terhadap korban masyarakat Desa Kalasuge Kecamatan Tabukan Utara, Handri Dalema (58) yang kesehariannya bekerja sebagai petani. Rabu (08/11/2023).
FJS pun kecewa dan menyinggung pemberitaan salah satu media terkait hal ini tidak melakukan konfirmasi terlebih dahulu.
"Kecewa dengan oknum media yang memang harusnya konfirmasi dulu baru membuat berita, mesti profesional juga, supaya yang kita berita kan tidak merusak dan pencemaran nama baik orang," ungkapnya.
FJS menuturkan semua tuduhan yang di laporkan oleh lelaki Handri Dalema, menurutnya dialah yang jadi korban sebenarnya.
"Semua laporan itu bohong dan terkesan di rekayasa, saya tidak melempari dia, (Handri Dalema red) justru saya yang di lempari dengan buah kelapa yang baru di kupas beberapa kali dan menyerempet dahi saya," kata FJS.
Kepada beberapa awak media FJS menceritakan kejadian pada Senin (6/11/2023) sekitar pukul 15.30 Wita tersebut.
"Sesampainya di lokasi Kebun bernama Bengo, Kampung Kalasuge Kecamatan Tabukan Utara (Tabut), saya berkata kepada mereka (Handri Dalema bersama anaknya) yang sedang mengolah buah kelapa tersebut bahwa akan saya ambil dan bawah buah kelapa tersebut, serta gaji dari pekerjaan selama ini akan saya bayarkan sesuai permintaan kalian," ungkapnya.
"Tetapi jawaban mereka tidak akan menyerahkan buah kelapa tersebut untuk di bawah, sambil berdiri dan melempari saya beberapa kali dengan buah kelapa yang sudah di kupas, dan di bantu anaknya memukul saya dengan kayu mengenai lengan kiri hingga memar," sambung FJS.
Di tanya kenapa lelaki Handri Dalema bisa luka di bagian belakang kepala?
"Mungkin saja Dia itu jatuh karena saya tidak memukuli dia," ucapnya.
Anggota DPRD Partai Gerindra yang juga mencalonkan kembali di pemilu 2024 itu, dirinya memahami terkait hal ini bahwa saat ini juga memasuki konteks politik (tahun politik).
"Mungkin hal ini sengaja di manfaatkan oleh orang-orang di belakang mereka (Handri Dalema bersama anaknya) mengetahui kalau saya mencalonkan kembali di pemilu 2024 agar elektabilitas saya menurun di mata masyarakat," pungkasnya.
Di ketahui setelah kejadian penganiayaan di Kebun Kelapa Bengo, FJS langsung melapor ke Polres Sangihe dengan nomor LP/B/185/XI/2023/SPKT/Polres Kepulauan Sangihe/Polda Sulawesi Utara Tanggal 6 November 2023 Pukul 15.41 Wita.
Editor :Iskandar